Tunduk Dan Setia Pada Kaum Terurap Atau Yesus?

Saksi Yehuwa Tunduk kepada kaum terurap badan pimpinan
Saksi Yehuwa Tunduk Pada Siapakah?
RASUL Paulus menulis kitab 1 Tesalonika 5:21: "Hendaklah kamu memastikan segala sesuatu; berpeganglah erat pada apa yang baik." (TDB) Ya, kita sebagai umat Kristen diajar untuk menguji segala sesuatunya. Tentunya 'pengujian' dilakukan dengan menggunakan daya nalar sehat kita, seperti jemaat Berea yang setiap hari, mereka memeriksa Tulisan-Tulisan Kudus dengan teliti untuk mengetahui apakah yang diajarkan oleh Paulus benar-benar sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Kitab Suci (Kis. 17:10-14). Tidak pernah Alkitab mengajarkan kepada kita untuk menerima begitu saja suatu ajaran tanpa mengujinya. Mengapa?

Di zaman akhir ini, setan pun dapat meniru sebagai malaikat terang! (2 Kor. 11:14) Renungkan baik-baik hal ini. Apakah artinya? Suatu ajaran dapat terlihat luar biasa baik dan masuk akal di permukaannya, tetapi sebenarnya jika diteliti dengan cermat dan saksama tidak masuk akal dan pastinya membawa kepada kebinasaan kekal. Atau seseorang yang Anda temui terlihat begitu baik dan ramah tamah, tetapi sebenarnya adalah seorang yang berada di bawah mind control sebuah grup kultus. Ada sebuah pepatah dalam bahasa Inggris; "Never judge the book by its cover atau jangan pernah menilai sebuah buku dari sampulnya".

Demikian juga Anda ketika dikunjungi oleh Saksi-Saksi Yehuwa. Saya mengatakan hal ini bukan karena Saksi Yehuwa adalah orang jahat atau mencoba menipu Anda. Tidak! Saya bertemu dengan banyak Saksi Yehuwa yang sangat baik, sopan dan bahkan tulus meyakini ajaran yang diterimanya dari Menara Pengawal adalah kebenaran sejati sehingga mereka rela mengabar tanpa dibayar sepeser pun. Mereka mengabar 'injil' nya kepada Anda karena yakin bahwa agama Anda tidaklah berdasarkan Alkitab dan Anda telah disesatkan oleh setan.


Namun demikian, ketika Saksi-Saksi Yehuwa mengatakan sesuatu, janganlah Anda percaya 100% apa yang diucapkannya mutlak benar sebelumnya mengujinya. Bukan maksud saya mengatakan Saksi Yehuwa itu sedang berbohong atau mencoba menipu Anda. Tidak. Saksi Yehuwa itu mengatakannya dengan benar-benar tulus dan sesuai dengan apa yang diyakininya. Tetapi satu hal perlu saya sampaikan, yaitu setiap Saksi Yehuwa berada di bawah kuasa mind control psikologi kultus. Teknik ini disebut "Indirect Directives atau Perintah Tidak Langsung" atau double standard. Pemimpin kultus sangat ahli dengan memanipulasi anggotanya untuk mengatakan suatu hal, tetapi faktanya perilaku anggotanya bertentangan dengan apa yang diucapkannya. Ajaibnya, semua ini tidak disadari oleh anggotanya itu.

Fakta ini disampaikan oleh Margaret Singer, seorang ahli kultus yang mengatakan:
Anggota kultus sering mengatakan kepada keluarga dan teman-temannya, "Tidak seorangpun memerintah saya. Saya memilih untuk melakukan apa yang saya lakukan." Mendapatkan anggota untuk berpikir seperti itu adalah salah satu manipulasi yang dikuasai oleh pemimpin kultus yang terampil dalam mendapatkan tindakan yang dikerjakan melalui ketidak-langsungan dan tersirat.

Cult members often say to their families and friends, "No one orders me around. I choose to do what I do." Getting members to think that way is one of the manipulations mastered by cult leaders who have become skillful at getting acts carried out through indirection and implication. Lihat Membaca Publikasi Menara Pengawal Atau Alkitab?.
Nah, bagaimana teknik double standard ini berlaku atas Saksi-Saksi Yehuwa? Saksi Yehuwa meyakini bahwa Tuhan Yesus Kritus telah memerintah sebagai raja sejak tahun 1914. Dan Kristus juga akan memerintah sebagai raja dalam Kerajaan Seribu tahun. Dengan demikian, setiap Saksi-Saksi Yehuwa mengatakan bahwa mereka harus tunduk total kepada Kristus sebagai kepala sidang jemaat. Berikut kutipannya:
”Biarlah sikap masuk akalmu diketahui semua orang,” desak rasul Paulus. (Flp. 4:5) Kristus Yesus adalah Tuan dan Kepala atas sidang jemaat Kristen. (Ef. 5:23) Maka, alangkah pentingnya agar kita masing-masing bertindak masuk akal, tunduk kepada pengarahan Kristus, dan lentuk terhadap orang-orang lain! (Menara Pengawal, 15/3/2008, hlm. 3)
Bagi Saksi Yehuwa ini merupakan perintah langsung yang harus disampaikan kepada Anda, orang Kristen. Dan sebagai orang Kristen, kita pun pasti setuju dan sependapat dengannya.

Tetapi pemahaman yang Anda baca tersebut masih merupakan setengah dari seluruh ajaran Menara Pengawal. Faktanya, berlaku sebaliknya. Yaitu setiap Saksi Yehuwa diwajibkan tunduk kepada kaum terurap [Menara Pengawal]. Loh, bagaimana bisa? Nah, ini kutipan perintah tidak langsung dari Menara Pengawal yang harus ditaati oleh setiap Saksi Yehuwa, yaitu Yesus memberi petunjuk kepada Saksi-Saksi Yehuwa melalui "budak" yang diyakini telah dipilih oleh Kristus pada tahun 1919 dan satu-satunya yang berhak mentafsirkan Alkitab bagi setiap Saksi Yehuwa:

Dewasa ini, Yesus memberi kita petunjuk melalui ”budak yang setia dan bijaksana”, yang diwakili oleh Badan Pimpinannya dan para penatua yang terlantik. (Matius 24:45) Karena merespek sang ”gembala utama”, Yesus Kristus, kita mengindahkan nasihat Paulus agar ”menghargai orang-orang yang bekerja keras di antaramu dan memimpin kamu dalam Tuan dan memperingatkan kamu”.—1 Petrus 5:4; 1 Tesalonika 5:12; 1 Timotius 5:17. (Menara Pengawal, 1/4/2007 hlm. 26-30)
Berikut ini kutipan dari majalah Menara Pengawal 15/10/2009, hlm. 5 yang menyatakan bahwa Saksi-Saksi Yehuwa mengakui Kristus serta tunduk kepada budak yang setia dan bijaksana beserta Badan Pimpinannya:
Meskipun ”domba-domba lain” bukan bagian dari tubuh Kristus, mereka bisa belajar banyak dari perumpamaan ini. (Yoh. 10:16) Paulus menyatakan bahwa Yehuwa ”menundukkan segala sesuatu di bawah kaki [Kristus], dan menjadikan dia kepala atas segala sesuatu sehubungan dengan sidang jemaat”. (Ef. 1:22) Dewasa ini, domba-domba lain adalah bagian dari ”segala sesuatu” yang Yehuwa tempatkan di bawah kekepalaan Putra-Nya. Mereka juga bagian dari ’harta milik’ yang Kristus percayakan kepada ”budak yang setia dan bijaksana”. (Mat. 24:45-47) Karena itu, orang-orang yang berharap hidup di bumi [Saksi Yehuwa] harus mengakui Kristus sebagai Kepala serta tunduk kepada budak yang setia dan bijaksana beserta Badan Pimpinannya dan kepada pria-pria yang dilantik sebagai pengawas dalam sidang. (Ibr. 13:7, 17) Hal ini turut menghasilkan persatuan Kristen.
Perhatikan kutipan berikut yaitu Saksi Yehuwa diminta bersikap loyal tunduk kepada arahan budak yang setia dan Badan Pimpinannya, karena sebenarnya mereka tunduk kepada Kristus, Majikan budak itu dan sikap yang demikian merupakan tugas suci.
Alasan mendasar untuk memperlihatkan respek yang sepatutnya kepada golongan budak yang setia adalah karena dengan melakukannya, kita sebenarnya merespek sang Majikan, Yesus Kristus. Paulus menulis tentang kaum terurap, ”Ia yang adalah orang merdeka ketika dipanggil adalah budak Kristus. Kamu dibeli dengan harga tertentu.” (1 Kor. 7:22, 23; Efesus 6:6) Jadi, apabila kita dengan loyal tunduk kepada arahan budak yang setia dan Badan Pimpinannya, kita sebenarnya tunduk kepada Kristus, Majikan budak itu. Memperlihatkan respek yang sepatutnya kepada sarana yang Kristus gunakan untuk mengelola harta miliknya di bumi merupakan salah satu cara kita ”mengakui secara terbuka bahwa Yesus Kristus adalah Tuan bagi kemuliaan Allah, sang Bapak”.—Fil. 2:11.

Alasan lain berdasarkan Alkitab untuk merespek budak yang setia itu adalah karena orang Kristen terurap di bumi dilambangkan sebagai ”bait” yang Yehuwa diami ”dalam roh”. Oleh karena itu, mereka ”kudus”. (1 Kor. 3:16, 17; Efe. 2:19-22) Kepada golongan bait kudus inilah Yesus telah mempercayakan harta miliknya di bumi, yang berarti ada hak dan tanggung jawab tertentu dalam sidang Kristen yang secara eksklusif dimiliki oleh budak kolektif ini. Oleh karena itu, bagi semua anggota sidang, mengikuti dan mendukung arahan budak yang setia dan Badan Pimpinannya merupakan tugas suci. Sebenarnya, bagi ”domba-domba lain”, membantu golongan budak dalam mengurus kepentingan sang Majikan merupakan hak istimewa yang luar biasa.—Yoh. 10:16. (Menara Pengawal, 1/4/2007 hlm. 24)
Sekarang kita lihat kutipan berikut ini yang menyatakan bahwa para Saksi Yehuwa diminta taat arahan apapun meskipun perintah organisasi Yehuwa tidak masuk akal dari kacamata manusia, tidak soal Saksi Yehuwa setuju atau tidak, karena perintah itu akan menyelamatkan kehidupan para Saksi Yehuwa. Dan perhatikan ketaatan Saksi Yehuwa dihubungkan dengan keselamatan mereka sehingga mereka mau tidak mau harus taat untuk keselamatan mereka.
Para penatua yang membaca artikel ini bisa menarik beberapa pelajaran berguna dari kisah yang baru saja kita bahas: (1) Hal terbaik yang bisa kita lakukan untuk bersiap-siap menghadapi serangan ”Asiria” [musuh] kelak adalah menguatkan iman kita kepada Allah dan membantu saudara- saudari kita melakukan hal yang sama. (2) Sewaktu ”Asiria” [musuh] menyerang, para penatua harus yakin sepenuhnya bahwa Yehuwa akan menyelamatkan kita. (3) Pada saat itu, petunjuk dari organisasi Yehuwa mungkin tampaknya tidak masuk akal dari kacamata manusia. Tapi, kita semua harus siap menaati arahan apa pun yang kita terima, tidak soal kita setuju atau tidak, karena hal itu akan menyelamatkan kehidupan kita. (4) Sekaranglah waktunya bagi siapa pun yang mengandalkan pendidikan duniawi, hal-hal materi, atau lembaga-lembaga manusia untuk mengubah cara berpikir mereka. Para penatua harus siap membantu siapa pun yang belum mengandalkan Yehuwa sepenuhnya. (Menara Pengawal, 15/11/2013, hlm. 20, merah dari saya)
Setelah kita membaca seluruhnya ajaran Menara Pengawal, pertanyaan besarnya adalah kepada siapakah Saksi Yehuwa menundukkan dirinya? Kepada Kristus Yesus atau Menara Pengawal [kaum terurap dan badan pimpinan]. Tentunya, jika kita tanyakan hal ini kepada seorang Saksi Yehuwa, ia bersikukuh mengatakan kepada Anda bahwa ia tunduk kepada Kristus sebagai kepala sidang jemaat Kristen, bukan kepada Menara Pengawal.

Nah, kita sebagai orang Kristen jelas diajarkan oleh Paulus melalui tulisan-tulisannya untuk menguji segala sesuatu dengan daya nalar yang sehat sehingga kita boleh bertanya kepada Saksi Yehuwa beberapa pertanyaan berikut ini:
  • Bagaimana setiap Saksi Yehuwa yakin Kristus Yesus telah memberi penunjuk-Nya kepada  ”budak yang setia dan bijaksana”, yang diwakili oleh Badan Pimpinannya?  Bukti apakah yang Anda miliki?
  • Alkitab merupakan otoritas tertinggi yang harus diyakini oleh setiap umat Kristen, lalu di mana ada ayat yang meminta kita menundukkan diri kepada seseorang atau sekelompok orang yang mengklaim dirinya telah diberi petunjuk atau mewakili Kristus?
  • Di manakah ayat Alkitab yang mengatakan bahwa jika kita tunduk dan loyal kepada budak yang setia dan badan pimpinan Saksi Yehuwa [organisasi Menara Pengawal] sebenarnya kita tunduk kepada Kristus.
Saya berdiskusi dengan seorang penatua Saksi-Saksi Yehuwa, dan sampai saat ini belum ada jawaban. Mungkinkah Saksi Yehuwa, pembaca blog bisa membantu saya? Jika Anda Saksi Yehuwa tidak bisa menjawab pertanyaan ini, maka jelas ajaran yang Anda terima dari Menara Pengawal tidaklah didasarkan kepada Alkitab yang diyakini oleh setiap Kristen sejati sebagai 100% Firman Allah. Tetapi saya memahami bahwa memang apa yang diyakini oleh setiap Saksi Yehuwa bukanlah didasarkan kepada Alkitab, melainkan apa yang ditafsirkan Menara Pengawal atas Alkitab. Dan tafsiran ini diyakini oleh setiap Saksi Yehuwa sebagai kebenaran sejati. Dengan demikian tafsiran Menara Pengawal lebih berotoritas dibandingkan dengan apa yang Alkitab ajarkan. Alkitab jelas mengajarkan bahwa Kristus Yesus sendiri yang menyertai umat Kristen sepanjang zaman.
Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman. (Mat. 28:20, TB, LAI)
Artinya, Kristus akan menyertai umat Kristen sampai akhir zaman. Ini janji Kristus. Jika kemudian Menara Pengawal mengatakan bahwa Kristus telah memberi petunjuk kepada Menara Pengawal [di tengah jalan, belum sampai akhir zaman tentunya] apalagi telah memilih Menara Pengawal untuk mewakili DIRI-NYA, maka ini bertentangan dengan perkataan Kristus sendiri karena saat ini zaman belum berakhir dan janji Kristus adalah Ia pribadi yang akan menyertai. Ingat janji Kristus adalah penyertaan sampai akhir zaman! Ia tidak mengatakan di tengah jalan akan meminta seseorang atau sekelompok orang mewakili DIRI-NYA. Siapakah yang Anda percayai; perkataan Kristus atau Menara Pengawal? Tetapi, ironisnya setiap Saksi Yehuwa lebih mempercayai Menara Pengawal dari pada perkataan Kristus. Jadi genaplah apa yang dikatakan Kritus sendiri:
Aku datang dalam nama Bapa-Ku dan kamu tidak menerima Aku; jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, kamu akan menerima dia. (Yoh. 5:43)
Ya, benar. Organisasi Menara Pengawal mengklaim atas nama dirinya sendiri hal-hal yang bersifat supranatural, dan setiap Saksi Yehuwa percaya. Tetapi Kristus yang datang atas namanya sendiri; Saksi Yehuwa tidak percaya akan apa yang dikatakannya. Ironis dan menyedihkan.

Artikel terkait:
1. Menguji Kebenaran Kesaksian Organisasi Berdasarkan Alkitab
2. Apakah Saksi Yehuwa Nabi Sejati Atau Palsu Berdasarkan Alkitab
3. Saksi Yehuwa: Suatu Kultus Atau Rohaniwan Allah?


Kemudian jika seseorang mengatakan kepadamu, ’Lihat! KRISTUS di sini’, atau, ’Di sana!’ janganlah percaya. Karena Kristus-Kristus palsu dan nabi-nabi palsu akan tampil dan akan memberikan tanda-tanda yang hebat dan keajaiban-keajaiban untuk menyesatkan, jika mungkin, bahkan orang-orang pilihan. Lihat! Aku telah memperingatkan kamu sebelumnya. (Mat. 24:23-25, TDB)

No comments :

Post a Comment

Tolong SEBUTKAN Nama Atau Initial Anda saat memberi komentar agar memudahkan Mitra diskusi Anda mengidentifikasikan Anda.

Non Kristiani, mohon tidak memberi komentar.

Jika Anda ingin komentar, silahkan klik DI SINI DULU

.